Robohnya Jembatan P6 di Musi Banyuasin Sebabkan Kesulitan bagi Ribuan Warga

banner 468x60

Musi Banyuasin, Vox News Media- Jembatan P6 di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, yang ambruk akibat tertabrak tongkang pengangkut batubara pada Senin minggu lalu, telah menimbulkan dampak serius bagi ribuan warga di tiga desa yang mengandalkan jembatan tersebut untuk aktivitas sehari-hari.

Tragedi ini tidak hanya menelan lima korban jiwa, tetapi juga mempengaruhi sekitar 8.000 warga yang kini terpaksa menggunakan sarana penyeberangan darurat.

Akibat robohnya jembatan, aliran listrik padam dan jaringan seluler terputus, membuat komunikasi antarwarga menjadi sulit. Warga di desa Sukajadi, Gali Sari, dan Sari Agung kini menghadapi tantangan besar untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Pada Minggu (18/8/2024), Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, bersama Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nauli Nurdika, mengunjungi lokasi robohnya jembatan.

Menggunakan helikopter Dauphin Polri, mereka meninjau lokasi dan memberikan santunan kepada keluarga korban yang terdampak. Selain itu, rombongan juga berdialog dengan warga setempat untuk mendengarkan keluhan dan kebutuhan mereka.

Dalam dialog dengan warga, Pj Gubernur Elen Setiadi menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk mempercepat pembangunan kembali jembatan.

“Kami telah melihat langsung kondisi di lapangan, baik dari perairan, darat, maupun udara. Jembatan P6 ini akan segera dibangun kembali dengan metode yang tepat, dan kami berharap perusahaan yang bertanggung jawab atas kejadian ini serta perusahaan lain dapat turut membantu agar pembangunan ini cepat selesai,” ujarnya.

Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen Nauli Nurdika mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang menimpa masyarakat.

“Kami datang ke sini untuk memberikan dukungan kepada masyarakat. Kami harap warga dapat bersabar, dan TNI siap mendukung segala upaya yang diperlukan untuk membangun kembali jembatan ini,” katanya.

Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo, yang sejak awal memantau perkembangan penanganan insiden ini, menyampaikan rasa dukanya kepada para korban dan keluarga. Ia menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi sulit ini.

“Lebih dari 8.000 warga di tiga desa ini kini mengalami hambatan dalam aktivitas sehari-hari, seperti pergi ke pasar, sekolah, atau berkebun. Selain itu, putusnya aliran listrik dan jaringan komunikasi juga menjadi keprihatinan kita semua,” tuturnya.

Kapolda juga memastikan bahwa proses penegakan hukum terkait insiden ini sedang berjalan.

“Saat ini, dua tersangka telah diproses hukum oleh penyidik Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel. Kami berharap tidak ada gangguan keamanan terkait peristiwa ini, dan kami menghimbau masyarakat untuk bersabar. Mudah-mudahan, jembatan P6 ini bisa segera dibangun kembali,” tambahnya.

Menanggapi keluhan warga tentang hilangnya beberapa kendaraan yang terhanyut saat jembatan roboh, Kapolda juga telah memerintahkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mendata barang-barang yang hilang dan menyampaikannya kepada pihak perusahaan untuk proses ganti rugi. (*)

banner 300x250

Related posts

banner 468x60

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *